Aspek Berpikir Komputasional Ada

Penggabungan antara Teknik dan Ilmu Matematika

Berpikir komputasional menggabungkan teknik dan matematika. Kemampuan untuk menyatukan kedua aspek ini membantu dalam menyelesaikan berbagai tugas yang melibatkan pemikiran matematis dan teknis, seperti dalam bidang teknik atau arsitektur.

Memudahkan kita untuk memecahkan masalah yang besar dan kompleks dengan cara yang efektif dan efisien. Selain itu, masalah yang kompleks bisa diselesaikan dengan baik, sehingga menjadi masalah sederhana.

Memudahkan seseorang mengamati masalah dan menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Semakin banyak solusi yang dimiliki, maka suatu masalah dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien.

Cara Berpikir Komputasional

Supaya lebih mudah dalam menerapkan berpikir komputasional dalam kehidupan sehari-hari, maka kita perlu mengetahui cara atau tahapan untuk berpikir komputasional. Di bawah ini akan dijelaskan cara berpikir komputasional.

Dekomposisi adalah suatu metode atau konsep yang berfungsi untuk menemukan solusi dari suatu permasalahan yang kompleks dan besar menjadi masalah yang lebih kecil. Apabila suatu permasalahan yang besar dan kompleks menjadi kecil, maka permasalahan tersebut mudah untuk diselesaikan. Bahkan, dekomposisi bisa digunakan untuk memudahkan kita dalam menemukan dan menerapkan sebuah inovasi. Misalnya, kita menjual suatu produk, kemudian agar produk itu diinovasi, maka kemungkinan besar produk tersebut akan laku terjual.

Pengenalan pola adalah suatu metode yang memanfaatkan komputer yang digunakan untuk menemukan sebuah keteraturan yang ada di dalam data dan untuk mendapatkan informasi yang lebih penting agar bisa memahami tentang keteraturan yang sudah ditemukan. Pengenalan pola ini biasanya dilakukan ketika kita mengenali seseorang dari suara, wajah, bahkan pengenalan pola ini bisa digunakan untuk memprediksi cuaca. Pada suatu fenomena alam, sebenarnya pengenalan pola sudah bisa dilihat pada pola rotasi bumi, pola rasi bintang, pola pada daun, dan sebagainya.

Abstraksi adalah suatu metode berpikir komputasional yang mengutamakan terhadap hal-hal yang berhubungan langsung dengan masalah yang sedang dihadapi. Selain itu, konsep abstraksi ini akan meninggalkan berbagai macam hal yang dianggap tidak bisa digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah.

Algoritma adalah suatu pola pikir yang biasa digunakan untuk merencanakan langkah-langkah yang bersifat sistematis untuk memecahkan masalah yang sedang terjadi. Meskipun, algoritma ini sering dikaitkan dengan penghitungan, tetapi metode berpikir ini bisa digunakan untuk menyelesaikan berbagai macam masalah yang ada di dalam kehidupan sehari-hari.

Di zaman yang semakin modern dan serba dinamis ini, sudah seharusnya bagi setiap manusia untuk memiliki pola berpikir yang cepat dan dinamis juga agar tidak tertinggal dengan individu-individu lainnya. Maka dari itu, setiap manusia sebaiknya sudah mampu berpikir komputasional apalagi saat ini penggunaan teknologi sudah tak bisa dihindari lagi dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan berpikir komputasional, seseorang akan mudah untuk mengamati masalah, mencari solusi dari suatu permasalahan, memecahkan permasalahan, dan dapat mengembangkan solusi atau pemecahan masalah. Selain itu, berpikir komputasional mengasah diri kita untuk berpikir lebih efektif dan efisien.

Sumber:Dari berbagai macam sumber

KOMPAS.com - Berpikir omputasional didefinisikan sebagai penyelesaian masalah atau problem solving guna menentukan solusi yang dipandang efisien, efektif, dan optimal baik dijalankan oleh manusia maupun mesin.

Dilansir dari Columbia University, istilah berpikir komputasional dimaksudkan oleh Jeannete M. Wing, salah satu profesor ilmu komputer, menggambarkan berpikir komputasional sebagai salah satu kemampuan dasar yang harus dikenlkan pada siswa layaknya kemampuan mendasar lainnya seperti membaca menulis dan aritmatika.

Berpikir komputasional erat kaitannya dengan kemampuan abstraksi dan penyederhanaan suatu masalah dalam rangka memberikan solusi ataupun mengembangkan desain suatu sistem yang kompleks.

Jeannette M. Wing memberikan definisi berpikir komputasional sebagai proses berpikir dalam memformulasikan serta menyatakan solusi dari permasalahan di mana sebuah komputer dapat menyelesaikan permasalahan secara efektif.

Baca juga: Kesesatan Berpikir: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghindarinya

Berpikir komputasional memiliki empat fondasi yang sudah dikenal dalam bidang informatika, yaitu abstraksi, algoritma, dekomposisi, dan pengenalan pola.

Berikut penjelasan empat fondasi berpikir komputasional, yaitu:

Pada bagian ini yakni mencari inti sari bagian penting dari suatu permaslahan dan mengabaikan bagian-bagian lain yang dianggap tidak perlu untuk selanjutnya fokus pada pencarian solusi.

Adalah menyusun Langkah berurutan secara tertulis dalam rangka menentukan tahap otomatis untuk mencapai suatu solusi.

Jika langkah berurutan ini dituliskan dalam sebuah bahasa pemrograman, maka langkah otomatis ini akan memerintahkan komputer untuk menyelesaikan persoalan.

Dekomposisi merupakan formulasi persoalan sehingga dapat diselesaikan dengan cepat dan efisien serta optimal dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu.

Pola yang dimaksudkan untuk memberikan latihan pada siswa untuk mengenali pola suatu persoalan, mengeneralisir tahapan penyelesaian masalah untuk dapat diterapkan pada persoalan sejenis.

Baca juga: Berpikir Kritis: Pengertian Ahli, Karakteristik, dan Manfaatnya

Effendi, Muhammad Afif. 2023. Computational Thinking Dalam Pembelajaran Informatika. Malang. CV Literasi Nusantara Abadi

Bobo.id - Pada pelajaran Informatika di tingkat SMP, kita akan mempelajari materi berpikir komputasional.

Kemampuan berpikir komputasional ini sangat penting dalam membantu memecahkan masalah dan membuat keputusan.

Dalam konteks pendidikan, berpikir komputasional membantu mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, logika, abstraksi, dan algoritma yang dapat diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu.

Dalam konteks industri dan bisnis, berpikir komputasional digunakan untuk mengembangkan aplikasi perangkat lunak, mengoptimalkan proses bisnis, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Algorithm Design (Perancangan Algoritma)

Perancangan algoritma merujuk pada proses membuat urutan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.

Dalam berpikir komputasional, perancangan algoritma merupakan langkah penting karena memastikan bahwa solusi yang dihasilkan dapat mengatasi semua kemungkinan kasus dan dapat diselesaikan secara efisien.

Empat langkah konsep berpikir komputasional ini sangat penting dalam pengembangan teknologi dan digunakan dalam berbagai industri dan disiplin ilmu.

Bersifat Menantang Dalam Sudut Pandang Intelektual

Karakteristik kedelapan dari berpikir komputasional adalah bersifat menantang dalam sudut pandang intelektual. Pada karakteristik ini, seseorang yang berpikir komputasional akan berusaha semaksimal mungkin dalam memahami dan menyelesaikan suatu masalah saintifik. Dengan kata lain, dengan berpikir komputasional, maka rasa ingin tahu dan kreativitas yang kita miliki menjadi terasah dengan baik.

Apabila rasa ingin tahu dan kreativitas sudah berkembang, maka ide dan gagasan untuk melakukan suatu hal atau memecahkan masalah akan berkembang juga. Selain itu, wawasan yang kita miliki dengan kehadiran sebuah rasa ingin tahu, bahkan kita juga mampu berpikir kreatif, sehingga tak akan pernah kehabisan ide atau gagasan.

Pengertian Berpikir Komputasional

Dikarenakan kita hidup berdampingan dengan teknologi, maka kita perlu berpikir seperti sebuah mesin yang dapat bergerak dengan dinamis. Oleh sebab itu, berpikir komputasional bisa adalah sebuah konsep atau cara untuk mengamati masalah dan mencari solusi dari permasalahan tersebut dengan menerapkan teknologi ilmu komputer. Dengan berpikir komputasional, seseorang akan mampu untuk mengamati masalah, memecahkan masalah hingga bisa melakukan mengembangkan solusi dari pemecahan masalah.

Pada dasarnya, berpikir komputasional memang mengadaptasi sebuah pemikiran atau cara kerja yang berasal dari komputer. Akan tetapi, beberapa orang masih beranggapan bahwa berpikir komputasional itu harus memakai aplikasi komputer. Pada kenyataannya yang dimaksud dalam berpikir komputasional tidak harus menggunakan komputer.

Istilah Computational Thinking atau disingkat menjadi CT atau berpikir komputasional untuk pertama kalinya diperkenalkan secara umum pada tahun 1980 dan 1996 oleh Seymor Papert. Seiring dengan berjalannya waktu, di tahun 2014, pemerintah Inggris mulai membawa materi pemrograman ke dalam kurikulum sekolah dasar hingga sekolah tingkat menengah. Dimasukkannya materi pemrograman ke dalam kurikulum pendidikan agar para siswa sudah mengenal teknologi sejak dini. Selain itu, pada siswa juga diharapkan mampu berpikir komputasional sejak dini.

Program yang dilakukan oleh pemerintah Inggris itu ternyata didukung oleh tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh dalam bidang teknologi, seperti Bill Gates, Mark Zuckerberg, dan lain-lain. Fasilitas yang dapat menunjang proses kegiatan belajar tersebut dibantu oleh perusahaan Google melalui pelatihan secara online supaya guru atau tenaga pendidik dapat memahami dan menguasai Computational Thinking (CT).

Pada dasarnya, untuk berpikir komputasional memang tidak mudah atau bisa dibilang membutuhkan usaha yang lebih. Meskipun, susah untuk dilakukan, tetapi kita harus percaya dan yakin bahwa kita bisa mengubah pola berpikir kita menjadi pola berpikir komputasional. Oleh karena itu, kita harus membiasakan diri untuk berpikir komputasional dalam situasi apapun. Jika, sudah terbiasa untuk berpikir komputasional, maka kita akan merasakan dampak positifnya, yaitu dapat berpikir dengan cepat, mudah, dan tepat.

Supaya terbiasa untuk berpikir komputasional, sebaiknya seorang sudah diajarkan sejak dini untuk berpikir komputasional. Alangkah baiknya,  setiap sekolah yang ada di Indonesia sudah mulai memasukkan kurikulum pemrograman ke dalam kurikulum pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah, sehingga pola berpikir komputasional sudah bisa ditanamkan sejak dini.

Bisa Digunakan Siapa Saja dan di Mana Saja

Karakteristik keenam dari berpikir komputasional adalah bisa digunakan siapa saja dan di mana saja. Dengan kata lian, berpikir komputasional bisa muncul oleh setiap orang tak terkecuali diri kamu dan berpikir komputasional bisa digunakan di mana saja, seperti sekolah, rumah, kantor, dan  lain-lain. Bahkan, lebih baik lagi jika menggunakan konsep berpikir komputasional pada setiap kegiatan yang kita lakukan.

Pola berpikir komputasional baru bisa terwujud dengan baik, jika bertemu dengan usaha nyata manusia yang kemudian berubah menjadi suatu hal filosofi dan eksplisit. Singkatnya, usaha atau tindakan dan pola berpikir komputasional harus terjalin dengan baik, sehingga suatu masalah dapat dipecahkan atau diselesaikan dengan baik juga.

Manfaat Berpikir Komputasional dalam Berbagai Bidang

Selain kedua sektor tersebut, penerapan cara berpikir komputasional juga dapat diterapkan pada sektor lainnya, seperti:

Dalam bidang pendidikan, berpikir komputasional membantu siswa mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, berpikir kritis, dan kreativitas, yang esensial untuk kesuksesan akademis dan karir masa depan.

Di sektor kesehatan, berpikir komputasional digunakan untuk analisis data medis, pengembangan algoritma diagnostik, dan perencanaan perawatan, meningkatkan kualitas dan efisiensi pelayanan kesehatan.

3. Teknologi Informasi

Dalam bidang teknologi informasi, berpikir komputasional adalah dasar untuk pengembangan perangkat lunak, analisis data, dan keamanan siber, memastikan teknologi berfungsi dengan baik dan aman.

Di sektor keuangan, berpikir komputasional memungkinkan analisis pasar, prediksi tren, dan manajemen portofolio yang lebih baik, membantu dalam pengambilan keputusan investasi yang cerdas.

Pemerintah menggunakan berpikir komputasional untuk analisis data, perencanaan kebijakan, dan peningkatan layanan publik, memastikan kebijakan yang lebih baik dan pelayanan yang lebih efisien kepada masyarakat.

Baca juga: Wajib Tahu! 15 Tools Analisis Data Terbaik 2024

Usai sudah penjelasan mengenai cara berpikir komputasi. Dalam penerapannya konsep ini membantu menyederhanakan penyelesaian suatu masalah. Dengan membagi permasalahan ke dalam bagian-bagian kecil yang terstruktur ini akan membantu efisiensi dan efektifitas prosesnya sehingga masalah dapat terselesaikan secara maksimal.

Memudahkan seseorang mengamati masalah dan menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Semakin banyak solusi yang dimiliki, maka suatu masalah dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien.

Cara Berpikir Komputasional

Supaya lebih mudah dalam menerapkan berpikir komputasional dalam kehidupan sehari-hari, maka kita perlu mengetahui cara atau tahapan untuk berpikir komputasional. Di bawah ini akan dijelaskan cara berpikir komputasional.

Dekomposisi adalah suatu metode atau konsep yang berfungsi untuk menemukan solusi dari suatu permasalahan yang kompleks dan besar menjadi masalah yang lebih kecil. Apabila suatu permasalahan yang besar dan kompleks menjadi kecil, maka permasalahan tersebut mudah untuk diselesaikan. Bahkan, dekomposisi bisa digunakan untuk memudahkan kita dalam menemukan dan menerapkan sebuah inovasi. Misalnya, kita menjual suatu produk, kemudian agar produk itu diinovasi, maka kemungkinan besar produk tersebut akan laku terjual.

Pengenalan pola adalah suatu metode yang memanfaatkan komputer yang digunakan untuk menemukan sebuah keteraturan yang ada di dalam data dan untuk mendapatkan informasi yang lebih penting agar bisa memahami tentang keteraturan yang sudah ditemukan. Pengenalan pola ini biasanya dilakukan ketika kita mengenali seseorang dari suara, wajah, bahkan pengenalan pola ini bisa digunakan untuk memprediksi cuaca. Pada suatu fenomena alam, sebenarnya pengenalan pola sudah bisa dilihat pada pola rotasi bumi, pola rasi bintang, pola pada daun, dan sebagainya.

Abstraksi adalah suatu metode berpikir komputasional yang mengutamakan terhadap hal-hal yang berhubungan langsung dengan masalah yang sedang dihadapi. Selain itu, konsep abstraksi ini akan meninggalkan berbagai macam hal yang dianggap tidak bisa digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah.

Algoritma adalah suatu pola pikir yang biasa digunakan untuk merencanakan langkah-langkah yang bersifat sistematis untuk memecahkan masalah yang sedang terjadi. Meskipun, algoritma ini sering dikaitkan dengan penghitungan, tetapi metode berpikir ini bisa digunakan untuk menyelesaikan berbagai macam masalah yang ada di dalam kehidupan sehari-hari.

Di zaman yang semakin modern dan serba dinamis ini, sudah seharusnya bagi setiap manusia untuk memiliki pola berpikir yang cepat dan dinamis juga agar tidak tertinggal dengan individu-individu lainnya. Maka dari itu, setiap manusia sebaiknya sudah mampu berpikir komputasional apalagi saat ini penggunaan teknologi sudah tak bisa dihindari lagi dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan berpikir komputasional, seseorang akan mudah untuk mengamati masalah, mencari solusi dari suatu permasalahan, memecahkan permasalahan, dan dapat mengembangkan solusi atau pemecahan masalah. Selain itu, berpikir komputasional mengasah diri kita untuk berpikir lebih efektif dan efisien.

Sumber:Dari berbagai macam sumber

Bobo.id - Pada pelajaran Informatika tingkah menengah dan atas, kita juga belajar mengenai materi Berpikir Komputasional.

Berpikir komputasional adalah pola berpikir dalam penyelesaian masalah (problem solving), untuk menemukan solusi yang efisien, efektif, dan optimal sehingga solusinya bisa dijalankan oleh manusia maupun mesin.

Jadi, kegiatan berpikir komputasional adalah mencari strategi untuk mengatasi persoalan.

Persoalan yang akan diselesaikan adalah persoalan sehari-hari yang mengandung konsep komputasi, sehingga bisa diselesaikan dengan bantuan mesin komputer.

Sebagai contoh berpikir komputasional adalah robot yang bertugas melayani penjualan di restoran atau mengantar makanan dan obat untuk pasien di rumah sakit yang sudah dipakai di beberapa negara maju, sistem komputer untuk memantau perkebunan sawit yang siap panen dan sebagainya.

Sistem komputer pada pada dasarbya meniru dunia nyata untuk dijadikan dunia digital sehingga bisa membantu atau menggantikan manusia dalam melakukan pekerjaanpekerjaan yang sulit maupun membosankan.

Berpikir komputasional memiliki 4 fondasi utama, yaitu Abstraksi, Algoritma, Dekomposisi, dan Pola, yang sangat mendasar dan secara garis besar dijelaskan sebagai berikut.

Abstraksi adalah menyarikan bagian penting dari suatu permasalahan dan mengabaikan yang tidak penting sehingga memudahkan fokus kepada solusi.

Dalam ilmu komputer, abstraksi adalah proses representasi data dan program dalam bentuk sama dengan pengertiannya (semantik), dengan menyembunyikan rincian atau detail implementasi.

Abstraksi mencoba menyembunyikan detail agar programmer dapat berfokus pada konsep tertentu saja pada satu waktu.

Baca Juga: Mengenal Edge Computing, Layanan Teknologi Komputasi Canggih

Abstraksi merupakan metode untuk menggeneralisasikan. Proses abstraksi biasanya menggunakan cara induktif untuk mengidentifikasi serta memperoleh sebuah perilaku atau pola.

Abstraksi juga bisa mengidentifikasi prinsip umum untuk menghasilkan pola trend dan keteraturan.

Tujuan abstraksi adalah untuk mengetahui informasi penting mana yang harus diketahui untuk menyelesaikan sebuah persoalan.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa abstraksi adalah suatu kemampuan untuk memilah informasi yang penting untuk menyelesaikan sebuah persoalan.

Contohnya dalam menentukan posisi di Bumi saat menggunakan Google Maps dapat digeneralisasi dengan menggunakan titik koordinat bujur dan lintang.

Algoriat adalah solusi melalui berpikir algoritmik (langkah-langkah yang terurut) untuk mencapai suatu tujuan (solusi).

Jika langkah yang runtut ini diberikan ke komputer dalam bahasa yang dipahami oleh komputer, kita akan dapat memberi instruksi komputer mengerjakan langkah tersebut.

Dalam ilmu komputer, algoritma adalah suatu upaya dengan urutan operasi yang disusun secara logis dan sistematis untuk menyelesaikan suatu masalah untuk menghasilkan suatu output tertentu.

Contoh algoritma dalam kehidupan sehari-hari pertama adalah terkait dengan cara membuat teh.

Algoritma berisi panduan mulai dari mengambil teh dari wadah, menyeduh air, mencampurkan gula hingga mencampurkannya dengan air panas.

Baca Juga: Contoh Globalisasi Budaya dari Aspek Nilai, Simbol, Teknologi

Setelah semua tercampur rata, teh siap dihidangkan, sebelum disantap harus diaduk terlebih dahulu.

Dalam informatika, algoritma membantu memecahkan suatu permasalahan dengan logika dan sistematis.

Oleh sebab itu, algoritma memiliki syarat berupa harus ada input, output, proses, instruksi yang jelas, dan memiliki tujuan akhir.

Dekomposisi komputer adalah pemecahan masalah atau sistem yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga mudah diatur dan mudah dipahami.

Dekomposisi berarti metode atau cara untuk memecahkan suatu masalah yang kompleks ke dalam bagian kecil agar lebih mudah dipahami dan diolah.

Jika terdapat masalah yang kompleks dan rumit tidak didekomposisi, maka masalah tersebut akan sulit untuk dipahami dan diselesaikan.

Persoalan yang sulit apalagi besar akan menjadi mudah jika diselesaikan sebagian-sebagian secara sistematis.

Langkah melakukan dekomposisi komputer adalah:

- Analisis masalah agar bisa terurai atau dibagi menjadi beberapa bagian yang lebih kecil.

- Parallelization atau memparalelkan masalah-masalah kecil tersebut supaya bisa selesai lebih efektif dan efisien.

Baca Juga: Mengenal Cyberbullying, Salah Satu Dampak Negatif Sosial Media

- Sintesis, di mana masalah kecil tersebut diselesaikan, setelah itu digabungkan kembali menjadi masalah kompleks yang terselesaikan.

Pengenalan pola atau pattern recognition dalam ilmu komputer merupakan kemampuan untuk mengenal atau mengetahui persamaan dan perbedaan pola, tren, keteraturan data.

Tahapan dalam pengenalan pola dalam informatika adalah penginderaan (sensing), segmentasi, ekstraksi ciri, dan inferensi (klasifikasi).

Pengenalan pola bisa membantu kita dalam mengetahui prediksi suatu hal dan penyajian data.

Contoh pengenalan pola dalam kehidupan sehari-hari adalah tren Hari Raya Idulfitri.

Di mana penjualan barang kebutuhan biasanya meningkat, sehingga perlu penghitungan pasokan, modal, dan harga jual untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Teman-teman, itulah empat fondasi penting dalam berpikir komputasional.

Manfaat berpikir komputasional adalah membuat kita mudah untuk mengamati masalah dan mencari solusi dari suatu permasalahan.

Selain itu, kita juga bisa memecahkan permasalahan, dan dapat mengembangkan solusi atau pemecahan masalah.

Selain itu, berpikir komputasional mengasah diri kita untuk berpikir lebih efektif dan efisien.

Sumber: Informatika Kelas X. Musthofa, dkk. 2021. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia

Baca Juga: 7 Dampak Negatif Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Bidang Ekonomi

Apa yang dimaksud Abstraksi?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

AIA Healthiest Schools Dukung Sekolah Jadi Lebih Sehat Melalui Media Pembelajaran dan Kompetisi

Era globalisasi semakin memudahkan manusia dalam melakukan banyak hal termasuk dalam mencari kerja.

Namun, berdasarkan hal itu pula muncul banyak persaingan untuk mengisi posisi-posisi penting di suatu lingkungan kerja. Untuk itu berpikir komputasional menjadi penting dan merupakan salah satu bekal dalam menghadapi permasalahan tersebut.

Singkatnya computational thinking atau cara berpikir komputasional merupakan salah satu bentuk soft skill yang sangat berguna dan memudahkan seseorang dalam mendapatkan pekerjaan.

Konsep berpikir ini memanfaatkan efektifitas dalam memecahkan permasalah yang kompleks. Guna memahami konsepnya lebih dalam, berikut ini artikel yang membahas cara berpikir komputasional beserta penerapannya!

Apa itu Berpikir Komputasional?

Berpikir komputasional adalah cara berpikir untuk memecahkan masalah dengan menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang digunakan dalam ilmu komputer.

Contohnya seperti pemecahan masalah secara sistematis, analisis data, dan desain algoritma.

Ini melibatkan pemecahan masalah dengan cara yang terstruktur dan efisien, serta kemampuan untuk mengelompokkan masalah yang kompleks menjadi bagian yang lebih kecil dan mudah dikelola.

Berpikir komputasional sangat penting dalam pengembangan teknologi dan digunakan dalam berbagai industri dan disiplin ilmu.